Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbanyak ke enam sedunia, mau tak mau harus menyediakan pangan untuk rakyat nya agar mencukupi. Namun dengan sumberdaya alam yang luas dan berada di garis katulistiwa, maka seyogyanya pemerintah mesti berusaha untuk bisa swasembada beras dan bahkan mampu mengekspor nya

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sumarjo Gatot Irianto menargetkan tahun ini Indonesia mampu mengekspor beras. Ini akan tercapai bila target tanam 2,5 juta hektare pada Agustus dan September 2016 tercapai.Meskipun ekonomi dunia agak melemah, ditandai dengan melemahnya bursa saham negara-negara besar

 

Sumarjo menjelaskan, pada Februari hingga Maret 2016, tanaman padi telah mencapai 8,7 juta hektare. Kemudian disusul pada Juni dan Juli target tanam mencapai 4,6 juta hektare dan diharapkan pada Agustus dan September, target tanam bisa mencapai 2,5 juta hektare.

"Bila target tanam tersebut bisa tercapai, saya optimistis tahun ini kita bisa menyimpan bahkan melakukan ekspor beras," katanya. Ya... optimis itu memang perlu, seperti optimis nya kami yang bergerak di bidang Pintu kaca Aluminium  dan Pintu kaca Lipat Frameless.

Sumarjo mengajak seluruh kepala daerah yang ingin mencatat sejarah dan bisa diingat oleh masyarakat Indonesia. Saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai ekspor beras, sebagai bukti bahwa Indonesia telah mampu swasembada pangan.

Salah satu daerah yang diharapkan untuk mampu mendukung target tersebut adalah daerah yang memiliki banyak potensi rawa, termasuk Kalimantan Selatan. Pada bulan ini, kata dia, akan terjadi Elnino, di mana pada musim kemarau akan banyak terjadi kekurangan air, sehingga lahan rawa sangat potensial dan memiliki peran besar untuk memenuhi target luasan tanam tersebut.

Kehadiran Sumarjo ke Banjarmasin untuk menghadiri rapat konsultasi regional perairan di Kalimantan Selatan yang diikuti 17 provinsi. Di antaranya, DKI Jakarta, Banten Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Rapat tersebut, dalam rangka meningkatkan koordinasi untuk mencapai target swasembada pangan nasional. Mereka akan melakukan program peningkatan infrastruktur pertanian untuk mendukung perluasan tanam dan peningkatan produksi.

Menurut Sumarjo, untuk melaksanakan program perluasan tanam tersebut, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan TNI-AD, dari berbagai tingaktan. "Kami selalu melakukan koordinasi dengan Kodam, Korem, Kodim hingga yang terbawah, untuk terus mengawal target peningkatan produksi dan perluasan tanam ini," katanya.

Sumber : Republika